Senin, 28 Februari 2011

Testimoni tentang film upin ipin



Saat menonton film upin ipin saya sangat senang itu semua karena jalan cerita yang tidak membosankan malah sangat menarik dan kocak terutama pada tokoh – tokoh yang bermain dalam film tersebut, film animasi anak-anak ini dibuat dengan perencanaan matang dan sangat teliti terbukti pada saat pembuatan yang saya lihat dalam cuplikan behind the scene upin dan ipin “geng” mereka bekerja sangat serius untuk menghasilkan karya yang memuaskan di dalam cuplikan saya juga melihat bagaimana teknologi yang sudah dikuasai negri jiran sangat canggih mereka bisa menghasilkan animasi yang sangat menarik tidak kalah dibandingkan animasi luar negri, namun walaupun disebut film animasi anak-anak banyak penikmat film ini berasal dari kalangan dewasa atau remaja jadi bisa saya simpulkan keunggulan film ini adalah bisa diterima secara fleksibel dari semua kalangan usia selain itu enggarapan koordinator untuk setiap tahap penugasan juga bertanggung jawab pada bidangnya masing-masing sperti penyusun cerita, pengisi suara, setting film, pembuatan karakter anime yakni pada postur tubuh,sampai ekspresi para tokoh dirancang dengan sangat baik sehingga terlihat begitu menarik.
Dalam bidang pendidikan film ini sangat berguna untuk mengajari si penonton cara bekerjasama antar teman dan cara menghargai alam. film yang digarap oleh bangsa Malaysia ini sangat menarik minat penonton-penonton Indonesia mengapa? Saya rasa salah satu jawabannya karena mereka film ini bisa membuat para penontonnya terbahak-bahak dengan lakon pemainnya selain itu mereka dapt menarik perhatian dengan bahasa melayu khas Malaysia yang dibuat kocak dan unik selain itu dalam film ini tiap tokoh mempunyai karakter yang unik-unik dan cirri khasnya masing-masing jadi sulit untuk bisa bosan dengan film seperti ini.

Selasa, 15 Februari 2011

Pandangan mengenai blog dan email dalam Psikologi Pendidikan

08100 Dini Arini
08054 Ester Hotmauli
10106 Febri Jayanti

Teknologi merupakan penerapan (aplikasi) dari sains yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan mempercepat pencapaian tujuan dari setiap kegiatan yang akan dilakukan.
Pada era teknologi sekarang ini paradigma pembelajaran telah bergeser dari pembelajaran tradisional menuju pembelajaran berbasis perkembangan teknologi. . Pembelajaran yang dimaksudkan disini bukan hanya belajar dengan papan tulis dan si pengajar Cuma berceramah saja di depan kelas se,mentara siswanya Cuma mendengar dan mencatat.
Dengan semakin berkembangnya teknologi mempengaruhi proses belajar mengajar di dunia pendidikan. Teknologi memberikan kemudahan baik bagi pengajar maupun peserta didik dalam mengakses informasi pembelajaran.
Teknologi ini tidak hanya terpaku pada proses belajar secara e-learning akan tetapi proses belajar secara tatap muka (face to face) juga bisa dianggap sebagai pemanfaatan dari teknologi tergantung dari alat maupun fasilitas yang digunakan. Teknologi dapat berupa teknologi cetak, teknologi audio-visual, teknologi berbasis komputer, teknologi terpadu.
Maka untuk menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat dan dinamis namun terkdang sulit diprediksi tersebut, maka peserta didik perlu dipersiapkan agar memiliki keterampilan yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan adanya blog dan email yang diperkenalkan kepada kami mahasiswa maka kehadirannya sangat membantu dalam proses pembelajaran yakni dalam hal mengumpulkan tugas dan semacamnya kami juga bisa lebih “update” dengan apa saja yang harus dikerjakan tanpa harus bertemu dosen pengajar terlebih dengan menggunakan email atau blog kami para mahasiswa dituntut untuk bisa menggunakan teknologi emacam inni dan menguasai penggunaannya. Dengan kata lain kami dituntut untuk melek teknologi yang mana penggunaaannya merupakan kecakapan hidup yang harus dimiliki oleh peserta didik sama pentingnya dengan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung ataupun bekerja dalam kelompok khususnya pada era teknologi seperti ini.
Dengan adanya blog seperti ini kita juga diajarkan untuk berpikir kritis, dan kita bebas untuk mengpresikan keinginan kita dalam mengembangkan cara-cara kita untuk menulis di blog tersebut. Dengan begitu kita juga dapat meningkatkan kreativitas yang ada pada diri kita.

Kamis, 10 Februari 2011

Peranan Media Teknologi dalam Pendidikan

Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi, sekolah-sekolah di Indonesia sudah waktunya mengembangkan Sistem Informasi manajemennya agar mampu mengikuti perubahan jaman.
Teknologi mampu memberikan kemudahan pihak pengelola menjalankan kegiatannya dan meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas sekolah dimata siswa, orang tua siswa, dan masyakat umumnya.Penerapan teknologi informasi untuk menunjang proses pendidikan telah menjadi kebutuhan bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Pemanfaatan teknologi informasi ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi manajemen pendidikan. Keberhasilan dalam peningkatan efisiensi dan produktivitas bagi manajemen pendidikan akan ikut menentukan kelangsungan hidup lembaga pendidikan itu sendiri. Dengan kata lain menunda penerapan teknologi informasi dalam lembaga pendidikan berarti menunda kelancaran pendidikan dalam menghadapi persaingan global.
Pemanfaatan teknologi informasi diperuntukkan bagi peningkatan kinerja lembaga pendidikan dalam upayanya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia. Guru dan pengurus sekolah tidak lagi disibukkan oleh pekerjaan-pekerjaan operasional, yang sesungguhnya dapat digantikan oleh komputer. Dengan demikian dapat memberikan keuntungan dalam efisien waktu dan tenaga.

daftar Pustaka : www.google.com "peranan teknologi dalam pendidikan

Rabu, 02 Februari 2011

Psikologi Pendidikan dan Seni mengajar

Selayang Pandang

Jika psikologi adalah ilmu yang memepelajari tentang perilaku dan proses mental maka psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Tiga orang pelopor psikologi pendidikan yang terkemuka diantaranya :

a.William James
Dia mengatakan bahwa eksperimen psikologi di laboratorium seringkali tidak bias menjelaskan bagaimana cara mengajar anak secara efektif , kemudian berpendapat betapa pentingnya mempelajari proses belajar mengajar di kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu rekomendasinya agar mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan memperluas pemikiran dan cakrawala anak.

b.John Dewey
Banyak ide penting yang bias kita dapatkan dari dewey, diantaranya dia berpandangan tentang anak sebagai pembelajar yang aktif (active learner), jadi dia berpendapat bahwa anak-anak sebagai pembelajar tidak mesti duduk diam di kursi dan hanya menjadi pendengar yang pasif dan sopan. menurutnya pula selain kemampuan akademik anak-anaka juga harus diajari untuk berfikir dan beradaptasi dengan lingkungannya. Terkahir Dewey berpendapat bahwa semua anak tanpa memebedakan berhak mendapat pendidikan yang selayaknya.

c.E.L. Thorndike
Thorndike banyak memberi perhatian pada penilaian dan pengkuran serta perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah, menurutnya salah satu tugas pendidikan yang penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak maka dia mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran.

Dalam hal diatas teori-teori yang dikemukakan oleh tiga perintis psikologi pendidikan sangat menjadi dasar atau basis bagi pendidikan yang telah berjalan, dewasa ini banyak sekali pengajar-pengajar yang menerapkan teori Dewey , James ataupun gabungan dari ketiga teori diatas pada dasarnya mengajar adalah “style” yang akan muncul sesuai kepribadian masing- masing karakter si pengajar jadi menurt saya lebih bijak jika menggunakan cara sendiri dalam menerapkan pengajaran karena dengan menjadi diri sendiri maka dengan sendirinya sipengajar akan menemukan “comfort zone” bagi si pengajar yakni ketika dengan gaya pengajarannya sendiri dia bisa menguasai kelas, mengontrol murid, serta mengkodusifkan dan memaksimalkan ajarannya, jika “comfort zone” itu telah ditemukan si pengajar dalam mengajar maka dengan otomatis ilmu tersebut bisa sampai dan dengan mudah dicerna oleh orang yang akan diajarnya.


Mengajar : Antara seni dan Ilmu Pengetahuan

Para ahli psikologi mengakui bahwa mengajar terkadang harus mengabaikan saran-saran ilmiah, tetapi menggunakan improvisasi dan spontanitas, maka dalam hal ini pengalaman keahlian mengajar mendapat peranan penting bagi keberhasilan seorang guru. Seorang pengajar juga dituntut untuk menguasai “seni” mengajar yang bisa didapatkan dari terus-menerus membuat penilaian penting dikelas berdasarkan keahlian dan pengalaman pribadi ataupun berdasarkan saran bijak dari guru-guru lain yang lebih berpengalaman, gunanya untuk bisa menemukan pengetahuan riset yang dapat secara efektif di aplikasikan untutk situasi mengajar.

Sumber: John W. Santrock. Psikologi pendidikan