Selasa, 08 Maret 2011

Perencanaan instruksional pada Teacher centered dan learner centered

Mengapa diperlukan perencanaan instruksional ?
Sebelum menjawab pertanyaan diatas maka marilah kita mencari tahu dulu apa itu perencanaan instruksional,
Perencanaan Instruksional adalah : Pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran.
Lalu apa maksud defenisi diatas ? saat melakukan sesuatu apalagi untuk melakukan sesuatu yang besar jarang sekali akan berjalan dengan baik tanpa perencanaan yang matang, perencanaan dibuat agar segala tujuan yang telah ditetapkan berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan.

Dalam hal ini perencanaan yang dimaksud adalah guru perlu menentukan sikap akan seperti apa dan bagaimana dia kana mengajar. Beberapa momen instruksional mungkin berjalan dengan spontan, namun bagaimanapun perncanaan diperlukan agar pengajaran dilaksanakan dengan cermat dan tidak wasting time untuk hal-hal yang tidak terlalu menyangkut pada tujuan pengajaran awal. Selain tiu perencanaan juga berguna untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam mengajar dan memasukkan topic-topik penting, serta seperti telah disebutkan untuk memaksimalkan waktu selama mengajar.
Namun, walaupun perencanaan adalah dimensi utama dari pengajaran yang sukses, jangan terlalu banyak menyusun rencana. Susunlah rencana yang rapid an dijalankan, tetapi berlakulah fleksibel; seiring belalunya tahun, bulan, minggu atau hari, sesuaikan rencana dengan perubahan lingkungan atau situasi. Kejadian controversial atau topic penting yang belumanda masukkan rencana mungkin muncul secara tek terduga. Pantau dan ubah rencana anda seiring brlalunya tahun agar sesuai dengan situasi yang terus berubah.

Perencanaan pelajaran Teacher centered dan Learned centered
Mana yang lebih efektif Teacher centered atau Learned centered??

Teacher centered sendiri adalah pembelajaran dikelas yang perencanaan dan instruksi berpusat pada guru. Dalam metode ini seorang pengajar (baik guru maupun dosen) sangatlah berperan dalam memberikan bahan ajar untuk murid-muridnya. Ada tiga alat umum disekolah untuk melaksanakan teacher-centered, yaitu menciptakan sasaran behavioral (perilaku), menganalisis tugas, dan menyusun taksonomi intruksional. Disini diartikan bahwa gurulah yang lebih berperan untuk kelancaran proses belajar mengajar dalam kelas.

Instruksi langsung (direct instruction) adalah pendekatan teacher-centered yang terstruktur yang dicirikan oleh arahan dan kontrol guru, ekspektasi guru yang tinggi atas kemajuan murid, maksimalisasi waktu yang dihabiskan murid untuk tugas-tugas akademik, dan usaha oleh guru untuk meminimalkan pengaruh negatif terhadap murid (Joyce & Weil, 1996). Ada banyak strategi teacher-centered merefleksikan instruksi langsung yakni guru mengorientasikan murid pada materi baru, mengajar, menjelaskan dan mendemonstrasikan, menanyakan dan diskusi, penguasaan pembelajaran, tugas dikelas, dan pekerjaan rumah.

Kekurangan teracher centered ini adalah :
• Instruksi dengan model ini sering menghasilkan pembelajaran yang pasif dan tidak memberi kesempatan yang cukup kepada murid untuk mengkonstruksi pengetahuan dan pemahaman
• Metode ini juga dipandang mengahsilkan kelas yang terlalu kaku dan terstruktur ketat, kurang memerhartikan perkembangan sosioemosional
• lebih menjurus ke pemberian motivasi dari luar ketimbang menumbuhkan motivasi dari dalam.
• terlalu banyak memberikan tugas tertulis, hanya sedikit memberi kesempatan untuk pembellajran dunia nyata
• terlalu sedikit pembelajaran kolaborasi dalam kelompok

Learner-Centered
adalah instruksi dan perencanaan kelas yang menekankan pembelajaran dan pelajar yang aktif dan reflektif. Dalam sebuah studi, persepsi murid terhadap lingkungan pembelajaran yang positif dan hubungan interpersonal dengan guru merupakan faktor paling penting yang memperkuat motivasi dan prestasi murid (McCombs, 2001 ; McCombs & Quiat, 2001)

Dalam prinsip pembelajaran learner-centered muridlah yang dituntut untuk berperan aktif dalam pembelajran dikelas. Guru hanya sebagai fasilitator yang bertugas mengarahkan murid, selebihnya murid yang melakukan pembelajaran sendiri, memahami dan menemukan pengetahuan secara mandiri. Prinsip learner-centered brisi factor kognitif dan meta kognitif (sifat dari proses pembelajaran, tujuan pembelajaran, konstruksi pengetahuan, pemikiran strategis, pemikiran tentang pemikiran dan konteks pembelajaran) mendorong guru untuk membantu murid secara aktif mengkontruksi ppemahaman mereka, menetukan tujuan dan rencana, berpikir mendalam dan kreatif, memantau pembelajaran mereka, memecahkan problem dunia nyat, mengembangkan rasa percaya diri yang positiffaktor emosi dan emotional, motivasi instrinsik untuk belajar, belajar sesuai dengan level perkembangan, bekerja sama secara efektif dengan orang lain (termasuk orang yang berbeda latar belakang), mengevaluasi preferensi mereka, dan memenuhi standar.

kelemahannya adalah pendekatan ini terlalu memerhatikan proses pembelajaran (seperti belajar secara kreatif dan kolaboratif) tetapi tidak cukup memerhatikan kandungan akademiknya (seperti fakta sejarah) (Hirsch, 1996). Selain itu instruksi learner-centered kurang efektif di level pengajaran awal untuk suatu pelajaran karena murid belum punya pengetahuan memadai untuk membuat keputusan tentang apa yang harus mereka pelajari

Nah untuk menjawab efektif atau tidaknya dua pokok bahasan diatas adalah kita harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi pembelajaran Instruksi adakalanya learner-centered akan lebih baik untuk beberapa pelajaran dibandingkan pelajaran lainnya (Feng, 1996) seperti ilmu sosial dan kemanusiaan, instruksi ini dapat bekerja dengan efektif. Namun untuk ilmu matematika dan sains, pendekatan teacher-centered adalah lebih baik. Jadi agar proses pengajaran berjalan dengan baik haruslah disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Sumber : Santrock, John W. 2010. PSIKOLOGI PENDIDIKAN, Edisi Kedua, Cetakan Ke-3. Jakarta:Kencana

Minggu, 06 Maret 2011

Most Mad Scientists

Seorang jenius secara samar didefinisikan sebagai orang yang sangat kreatif dan mampu membuat kontribusi yang signifikan bagi kemanusiaan, sering menentang pakem-pakem dan membangun paradigma baru. bahkan, Para psikolog menemukan bahwa orang-orang kreatif memiliki gen yang sama dengan gen yang menyebabkan psikosis dan depresi. nah orang-orang dibawah ini dikenal karena otaknya genius, temuannya yang berpengaruh pada dunia. Selain itu mereka juga populer karena nyentrik, agak gila, dan penuh kontroversi. Siapa sajakah mereka? Berikut beberapa ilmuwan paling gila..

1. Albert Einstein
Parodi kartun dan komik tentang Einstein banyak dibuat hingga masa kini. Einstein dikenal sebagai ilmuan paling nyentrik, Mulai dari rambutnya yang amburadul atau ekspresi wajahnya yang dibuat “melet” atau teorinya sekalipun. Tak bisa dibantah penemu teori relativitas ini sudah jadi selebriti dunia sains. Namanya bahkan identik dengan kata genius dan gila itu sendiri. seperti yang dengan sedikit sarkastik dikatakan sang jenius abad ini, Albert Einstein.

"Definisi kegilaan adalah melakukan hal yang sama atau melakukan sesuatu dengan cara yang sama terus menerus, tetapi mengharapkan hasil yang berbeda."

atau,

"Insanity is doing the same thing over and over again and expecting different results."



2. Leonardo da Vinci
Novel Da Vinci Code, tokoh komik, isu bahwa ia gay adalah bukti bahwa seniman dan ilmuwan Italia ini memang sangat terkenal. Ia juga diketahui sangat nyentrik. Peninggalannya berupa tumpukan buku sketsa, aneka aplikasi teknologi, mesin, tetap abadi sepanjang masa.Ia mewujudkan mimpinya tentang kehidupan yang mengalir dalam tubuh manusia. Gambaran mimpinya mampu melahirkan karya seni yang mungkin hanya ada dalam alam mimpi masyarakat pada batas zamannya. Karya itu begitu masyhur dan mengilhami berbagai macam disiplin ilmu kesehatan -terutama bidang anatomi tubuh manusia- yang tak terbatasi zaman. Satu hal lagi karya itu jauh dari kesan porno. Kevulgaran yang ia tampilkan adalah kevulgaran ilahiyah, dimana semua jaringan pembuluh darah dengan segala macam gambaran struktur biologisnya ia tampilkan dengan “wajah” keagungan Sang Pencipta manusia


3. Nikola Tesla
Kalau yang ini, namanya sempat dikenal sebagai sebuah kelompok musik rock. Sebenarnya sesuai, sebab penemu radio nirkabel dan generator AC inilah yang memulai era elektrik di akhir abad ke-19 dan awal abad 20. Tesla dianggap gila sebab berani mendemonstrasikan bagaimana ia memakai tubuhnya sebagai konduktor listrik. Tesla terobsesi untuk membuat sistem di mana energi bisa dipancarkan ke jarak yang sangat jauh. Untuk mewujudkannya, ia membangun Menara Wardenclyffe yang terletak di Shoreham, Long Island.


4. James Lovelock
Dikenal sebagai ilmuwan berwawasan lingkungan dan penemu hipotesa Gaia. Konsep perubahan iklim yang kini diributkan banyak orang sudah diusungnya sejak beberapa dekade silam. Lelaki kelahiran 1919 ini pernah memprediksikan bahwa tahun 2100 akan terjadi kematian massal terhadap 80 persen umat manusia. dia juga menambahkan bahwa kemungkinan pada tahun-tahun mendatang populasi dunia bisa tenggelam kurang dari 500 juta orang selama abad mendatang akibat pemanasan global.
Dia menyatakan bahwa setiap upaya untuk mengatasi perubahan iklim tidak akan mampu memecahkan masalah, Saat ini tinggal menunggu waktu dan melakukan perubahan agar dampaknya tidak semakin parah.Wow! Akan terbukti jugakah?


5. Jack Parsons
Jack Parsons dikenal sebagai salah satu pendiri Jet Propulsion Laboratory. Tapi sesungguhnya ia juga sibuk berlatih sulap dan menyebut dirinya Antikris. Ia tidak pernah mengenyam pendidikan formal tapi mampu mengembangkan bahan bakar roket dan sukses mengantarkan Amerika Serikat ke angkasa pada Perang Dunia II. Tragisnya, Parsons menembak dirinya sendiri sampai mati di laboratoriumnya tahun 1952. saking terkenal di dunia ilmu pengetahuan dan kegilaannya. beberapa penulis novel mengabadikan namanya ke dalam beberapa novel seperti dalam novel pembunuhan Anthony Boucher “Rocket to the morgue” dan juga Dr Futurity milik Philip K dick.


6. Freeman Dyson
Tahun 1960, Dyson menelurkan ide bahwa di masa depan manusia harus mendesain cangkang buatan yang dinamakan Dyson Sphere. Cangkang ini akan mengelilingi sistem tata surya dan menggunakan energi matahari secara maksimum. Saat itu ia dianggap sebagai pemimpi fiksi ilmiah. Ia juga yakin adanya kehidupan di planet lain. Menurutnya manusia akan berinteraksi dengan mahluk angkasa luar dalam beberapa dekade mendatang.


7. Wernher von Braun
Di usia 12 tahun, Braun meledakkan gudang mainannya dengan kembang api. namun karena kejadian itu muncul idenya untuk membuat roket. Gagasannya yang berpengaruh yaitu pembuatan stasiun antariksa di Bulan dan Mars yang dituangkan di majalah ilmiah Collier edisi 22 Maret 1952. Deskripsi futuristik berjudul “Crossing the Last Frontier” menggambarkan sebuah stasiun antariksa bergravitasi buatan berbentuk roda mengorbit Bumi dan sebuah pesawat ulang-alik bersayap delta sedang menghampirinya. Lukisan tersebut dikukuhkan sebagai impian bangsa Amerika. Akhirnya ia ditunjuk sebagai pempimpin program roket oleh Hitler. Ternyata ia juga meminati eksplorasi bulan dan antariksa. Di sela waktu luangnya Braun juga senang membaca filsafat dan sesekali bermain scuba diving.


8. Johann Konrad Dippel
Setelah mempelajari teologi, filsafat dan alkimia, ia menciptakan minyak binatang yang terbuat dari tulang, darah dan berbagai produk-produk hewani lainnya, yang dikenal sebagai Minyak Dippel yang diharapkan menjadi setara dengan mimipi para alkemis tentang “obat mujarab kehidupan.”
Dikatakan bahwa beberapa bagian dalam karyanya ini termasuk mendidihkan beragam bagian tubuh dalam tong-tong besar untuk membuat semacam ramuan oranggila . Dippel dikenal sebagai penemu bahan kimia sintetis bernama Prussian Blue. Ia mengklaim pernah menciptakan cairan hidup abadi. Kabarnya, percobaannya itu terinspirasi oleh karakter yang sesuai dengan nama kastil tempat ia lahir, Franskenstein.



nah teman-teman mereka dikenal karena kegilaan mereka yang sangat jenius atau bisa dibilang sebaliknya, kejeniusan mereka yang sangat gila haha.. namun itu semua mendatangkan nama besar dan kisah melegenda bagi kehidupan mereka buktinya sampai sekarangpun masyarakat dunia masih mengenang mereka sebagai tokoh-tokoh paling berpengaruh pada kehidupan kita saat ini kan?
yang bisa diambil hikmah dan kesimpulan adalah jangan malu untuk mengeksplor kreatifitas dan totalitas diri jadilah pribadi yang "gila" dalam artian yang positif karena antara kejeniusan dan kegilaan itu, teman , hanya beda tipis...

daftar pustaka : http://berita-pilihan.blogspot.com/2008/11/daftar-10-ilmuan-paling-gila-di-muka.html

Sponge Bob Dan 7 Dosa Besar (cuma buat iseng :) )

Dalam film kartun Sponge Bob, setiap tokoh kartunnya memiliki beberapa karakter yang berbeda, dan di tiap karakter itu terdapat beberapa sifat yang dianggap sebagai 7 dosa besar, ini adalah beberapa karakter dari semua tokoh kartun Sponge Bob tersebut.

1. Sloth/Kemalasan (Patrick)
http://hermawayne.blogspot.com
Kemalasan adalah suatu hal yang dianggap dosa, termasuk kemalasan dalam bertindak. Jelas ini adalah sifat Patrick. Dia tinggal di bawah batu sepanjang waktu dan tidak pernah melakukan apa-apa. Bahkan dalam episode “Big Pink Loser”, dia mendapatkan penghargaan untuk tidak melakukan apa-apa paling lama.


2. Wrath/Amarah (Squidward)
http://hermawayne.blogspot.com
Amarah melibatkan perasaan kebencian dan kemarahan. Squidward membenci hidupnya dan juga membenci Sponge Bob, dan sebagian besar waktunya dihabiskan untuk marah-marah.


3. Greed/Keserakahan (Mr. Krabs)
http://hermawayne.blogspot.com
Jelas Mr. Krabs adalah tokoh yang sangat serakah terhadap uang. Bagaimana mungkin tidak? dia benar-benar berfikir bahwa uang adalah segalanya,


4. Envy/Iri hati (Plankton)
http://hermawayne.blogspot.com
Plankton iri kepada Mr. Krabs karena The Krusty Krab sangat sukses, sedangkan The Chum Bucket adalah sebuah kegagalan. Iri membuatnya ingin mencoba untuk mencuri formula rahasia Krabby Patty.


5. Gluttony/Kerakusan (Gary)
http://hermawayne.blogspot.com
Saya benar-benar berpikir bahwa yang satu ini cukup lucu. Apakah Anda pernah memperhatikan Sponge Bob dimana dia selalu mengatakan, “jangan lupa untuk memberi makan, Gary” atau mengatakan, “Saya harus pergi makan Gary”. Gary bahkan lari saat Sponge Bob lupa untuk memberinya makan. kerakusan biasanya mengacu pada berlebihan dalam hal makan.


6. Pride/Kebanggan (Sandy)
http://hermawayne.blogspot.com
Sandy bangga terhadap siapa dirinya dan darimana dia berasal. Dia bangga pada kenyataan bahwa dia dari Texas dan senang kalau semua orang tahu tentang itu. Dia juga bangga pada kenyataan bahwa dia adalah mamalia dan makhluk darat, seperti dalam episode “Pressure”, dimana dia mencoba untuk membuktikan bahwa makhluk darat lebih baik daripada makhluk laut.


7. Lust/Nafsu (Sponge Bob)
http://hermawayne.blogspot.com
Kelihatannya aneh dan penasaran pada awalnya. Nafsu dalam suatu definisi adalah, “kasih sayang berlebihan terhadap orang lain”. Ini jelas dialamatkan pada Sponge Bob. Dia menunjukkan cintanya kepada orang lain dengan semangat untuk berbuat baik dan membantu orang dan nafsu terhadap perkerjaannya,


Itulah beberapa definisi tentang beberapa sifat-sifat dari beberapa tokoh dari Sponge Bob yang mungkin saja termasuk dalam beberapa dosa besar, tapi di balik semua itu, kartun tersebut tetap lucu dan sebagai hiburan yang menarik untuk semua.

from : http://www.wiki4you.co.cc/2011/02/sponge-bob-dan-7-dosa-besar.html

Selasa, 01 Maret 2011

Ragam Model Pembelajaran



1. metode belajar langsung
Joyce dalam Trianto (2007), menyatakan bahwa model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
perencanaan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam turitorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,
film, komputer dan kurikulum. Setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke
dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa
sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Model pengajaran langsung adalah salah satu pengajaran yang dirancang
khusus untuk menunjang proses belajar yang berkaitan dengan pengetahuan
deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat
diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap
Model Pembelajaran Langsung ini :

* Tidak sama dengan metode ceramah, tetapi ceramah dan resitasi berhubungan erat
* Memerlukan perencanaan rinci pada analisis tugas
* Berpusat pada Guru dengan melibatkan siswa

Ciri-ciri pembelajaran langsung :

1. Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian
2. Sintaks dan alur kegiatan
3. Sistem pengelolaan lingkungan belajar

Fase-fase Pembelajaran Langsung


Pada Model Pembelajaran Direct Instruction terdapat lima fase yang sangat penting. Sintaks Model tersebut disajikan dalam 5 (lima) tahap, seperti ditunjukan table berikut:

Fase 1 : Fase Orientasi
Pada fase ini guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi pelajaran. Kegiatan pada fase ini meliputi:
• Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
• Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pembelajaran
• Member penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan
• Menginformasikan materi atau konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran
• Menginformasikan kerangka pelajaran
• Memotivasi siswa

Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi
Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep atau keterampilan. Kegiatan ini meliputi:
• Penyajian materi dalam langkah-langkah
• Pemberian contoh konsep
• Pemodelan/peragaan keterampilan
• Menjelaskan ulang hal yang dianggap sulit atau kurang dimengerti oleh siswa

Fase 3 : Fase Latihan Terstruktur
Dalam fase ini, guru merencanakan dan memberikan bimbingan kepada siswa untuk melakukan latihan-latihan awal. Guru memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi yang salah

Fase 4 : Fase Latihan Terbimbing
Pada fase berikutnya, siswa diberi kesempatan untuk berlatih konsep dan keterampilan serta menerapkan pengetahuan atau keterampilan tersebut ke situasi kehidupan nyata.
Latihan terbimbing ini baik juga digunakan guru unruk mengakses kemampuan siswa dalam melakukan tugas, mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik atau tidak, serta memberikan umpan balik. Guru memonitor dan memberikan bimbingan jika perlu.

Fase 5 : Fase Latihan Mandiri
Siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui siswa dengan baik jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85% - 90% dalam fase latihan terbimbing. Guru memberikan umpan balik bagi keberhasilan siswa.

Kekurangan model belajar langsung
Selain mempunyai kelebihan-kelebihan, pada setiap model pembelajaran akan ditemukan keterbatasan-keterbatasan. Begitu pula dengan Model Pengakaran Direct Instruction. Keterbatasan-keterbatasan Model Pengajaran Direct Instruction adalah sebagai berikut:

1. Karena guru memaikan peranan pusat dalam model ini, maka kesuksesan pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran akan terhambat.
2. Model Pengajaran Direct Instruction sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator yang kurang baik cenderung menjadikan pembelajaran yang kurang baik pula.
3. Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak, Model Pengajaran Direct Instruction mungkin tidak dapat memberikan siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan.
4. Jika terlalu sering digunakan Model Pengajaran Direct Instruction akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu siswa sesmua yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pemebelajan siswa itu sendiri.
5. Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Sayangnya, banyak siswa bukanlah merupakan pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.

2. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATF
Cooperative adalah mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain sebagai satu tim. Sedangkan Cooperative Learning artinya belajar bersama-sama, saling membantu antara satu sama lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya (Eng Tek dalam Kanda, 2001: 27).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Cooperative Learning adalah menyangkut teknik mengelompokkan yang didalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama pada kelompok kecil yang umumnya tediri dari empat atau lima orang.

Ada lima unsur dasar yang membedakan Cooperative Learning dengan kerja kelompok, ciri Cooperative Learning yaitu akuntabilitas individual, interaksi tatap muka, keterampilan seusia, proses kelompok dan saling ketergantungan yang positif.

Ketergantungan positif adalah perasaan diantara anggota kelompok dimana keberhasilan seseorang merupakan keberhasilan yang lainnya pula atau sebaliknya. Untuk menciptakan suasana tersebut, guru perlu merancang struktur kelompok, tugas-tugas kelompok yang memungkinkan setiap siswa untuk belajar mengevaluasi dirinya dengan teman kelompoknya dalam penguasaan dan kemampuan memahami bahan pelajaran.

Kondisi seperti ini memungkinkan setiap siswa merasa adanya ketergantungan secara positif pada anggota kelompok lainnya dalam mempelajari dan menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya, yang mendorong setiap anggota kelompok untuk bekerja sama.

Penyerapan model Cooperative Learning dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memperkuat pelajaran akademik setiap anggota kelompok dengan tujuan agar para siswa lebih berhasil dalam belajar dari pada belajar sendiri. Sebagai konsekuensinya untuk menjamin bahwa setiap siswa berhasil dan benar-benar bertanggung jawab terhadap pelajarannya sendiri maka setiap siswa harus diberi tanggung jawab secara individual untuk mengerjakan bagian tugasnya sendiri dan mengetahui apa yang telah ditargetkan dan yang harus dipelajari. Oleh karena itu, unsur terpenting yang harus dipahami oleh para guru adalah apabila tugas dibagi dalam kelompok jangan sampai hanya diperiksa/dievaluasi atau tidaknya tugas itu dikerjakan secara kelompok, melainkan harus terjadi interdepensi tugas antara kelompok karena tujuan Cooperative Learning bukan terselesaikannya tugas-tugas kelompok, tetapi para siswa belajar dalam kehidupan kelompok yang mampu saling membelajarkan antar anggota kelompoknya

Ketergantungan yang positif dalam Cooperative Learning akan memotivasi para siswa untuk bertanggung jawab terhadap keberhasilan temannya, kemampuan untuk saling mempengaruhi dalam membuat alasan dan kesimpulan antara satu dengan yang lain, social modeling, dukungan social, apabila guru dalam menstruktur kelompok dalam bentuk interaksi tatap muka. Interaksi tatap muka selain memberikan motivasi yang penting bagi performans seorang siswa juga akan meningkatkan saling mengetahui keberhasilan akademik setiap siswa dan personal masing-masing. Cara ini akan mendukung dan memperkuat makna ketergantungan yang positif dan mempermudah siswa untuk mempromosikan keberhasilan siwa yang lain sebagai keberhasilan kelompok.

Penguasaan keterampilan sosial dalam Cooperative Learning perlu dimiliki para siswa terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok. Namun karena para siswa baru saja ditempatkan dalam kelompok-kelompok dan diharapkan dapat menerapkan keterampilan sosial yang tepat, maka tidak secara otomatis mereka akan mampu menerapkannya dengan baik. Sedangkan dalam Cooperative Learning para siswa dituntut untuk memiliki kemampuan interaksi seperti mengajukan pendapat, mendengarkan opini teman, menampilkan kepemimpinan, kompromi, negoisasi dan klasifikasi secara teratur untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Oleh karena itu, untuk memenuhi persyaratan tersebut, guru perlu menerangkan dan mempraktekkan tingkah laku dan sikap-sikap interaksi sosial yang diharapkan untuk dilakukan.

Proses kelompok terjadi ketika anggota kelompok mendiskusikan seberapa baik mereka mencapai tujuan dan memelihara kerjasama yang efektif. Para siswa perlu mengetahui tingkat-tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan efektivitas kerjasama yang telah dilakukan.

Untuk memperoleh informasi itu, para siswa perlu mengadakan perbaikan-perbaikan secara sistematis tentang bagaimana mereka telah bekerja sama sebagai satu tim, dalam hal :

* Seberapa baik tingkat pencapaian tujuan kelompok
* Bagaimana mereka saling membantu satu sama lain
* Bagaimana mereka bersikap dan bertingkah laku positif untuk memungkinkan setiap individu dan kelompok secara keseluruhan menjadi berhasil, dan
* Apa yang mereka butuhkan untik melakukan tugas-tugas yang akan datang supaya lebih berhasil.

Sesuai dengan filosofi kontruktivisme, bahwa dalam proses pembelajaran guru tidak mendokrinasi gagasan saintifik, sehingga sistem perubahan gagasan siswa adalah siswa itu sendiri. Guru hanya berperan sebagai fasilitator, penyedia “kondisi” supaya proses pembelajaran dalam upaya memperoleh konsep pengukuran volume berlangsung benar. Beberapa pola yang harus dikembangkan oleh guru yang mengacu kepada Cooperative Learning sesuai dengan filosofi kontruktivisme adalah :

* Guru mengarahkan siswa untuk melaksanakan diskusi kelompok
* Mendorong siswa untuk mengadakan penelitian sederhana lewat alat peraga yang dimanipulasi
* Guru mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan praktis dan memberi peluang untuk mempertanyakan dan memodifikasi serta mempertajam gagasannya

namun, Tidak ada model dan strategi pembelajaran yang paling baik dan paling
jelek, masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan. Penerapannya
tergantung pada konteks situasi, kondisi atau kebutuhan siswa.

Daftar pustaka http://nesaci.com
http google search "metode pembelajaran langsung"